Thursday, May 3, 2018

Hati-hati, Varises Juga Menyerang Usia Muda!




Foto: 123rf
 

Pernahkah Anda risau oleh kemunculan pembuluh darah yang mengurat dan terlihat menonjol pada permukaan kulit? Orang mengenalnya dengan nama varises.
Pada tahapan lanjut, serangan varises memberikan pemandangan menyeramkan.
 
Dalam kamus medis, varises merupakan pelebaran atau membengkaknya pembuluh darah vena akibat kegagalan atau kerusakan katup dalam vena yang disebabkan oleh tingginya tekanan pada pembuluh darah.
 
Dokter Achmad Faisal, Spesialis Bedah Toraks & Kardiovaskular (BTKV) dari RS Pondok Indah menjelaskan penyebab varises. Katup pada pembuluh darah vena berfungsi untuk membantu masuknya aliran darah dari seluruh tubuh ke jantung. Kerusakan pada katup vena menyebabkan darah yang mengalir ke jantung menjadi berbalik arah dan akhirnya mengendap di satu titik pada pembuluh vena. Endapan darah yang terjadi secara terus-menerus di dalam pembuluh vena ini membuat pembuluh tersebut membengkak, merusak katup, dan terjadilah varises.
 
“Varises bisa terjadi di seluruh pembuluh darah vena. Terutama, pada pembuluh darah vena yang mendapat pekerjaan berat, contohnya seperti pembuluh darah vena di tungkai kaki,” ungkap dokter spesialis lulusan University Hospital of the Ruhr-University of Bochum, Jerman, ini.
 
Mengingat anatomi tubuh kita yang tegak lurus, maka kaki menjadi bagian terjauh dari jantung. Dalam hal ini pembuluh darah vena pada bagian kaki bekerja lebih keras karena harus melawan gaya gravitasi, dan menopang tubuh kita. Sehingga risiko terjadi varises lebih tinggi.

Berdasarkan tingkat keseriusannya, varises dibagi menjadi tujuh tingkatan (C0 hingga C6). Pada tingkatan C0 - Tidak terlihat tanda-tanda terjadinya varises, hingga ke tahapan di mana pembuluh darah sudah terlihat mengalami pelebaran, semakin menonjol, berkelok-kelok, mengakibatkan perubahan warna, sampai terjadinya perlukanaan, yaitu di C06.

"Sepintas luka yang terjadi akibat varises ini mirip luka pada penderita diabetes. Dari sisi penyebabnya, luka akibat varises terjadi pada pembuluh darah vena, sementara pada diabetes terjadi pada pembuluh darah arteri. Biasanya dari sisi penampakan, luka pada varises tidak sedalam luka pada penderita diabetes. Apabila pada pemeriksaan ternyata ada indikasi bahwa pasien memiliki riwayat masalah pada aliran darah di pembuluh darah vena, maka besar kemungkinan ini luka akibat varises," ujar pria yang pada tahun 2012 menerima penghargaan dari Groote Schuur Hospital, Afrika Selatan, saat ia tergabung sebagai relawan tim bedah kardiak dan vaskular UNICEF.  
 
Siapa saja yang berisiko terserang varises? Ia mengatakan, kasus varises biasa terjadi pada usia produktif. “Bahkan, pada kasus yang saya tangani, ada yang berusia 18 tahun,” ungkapnya. Kebanyakan kasus varises ditemui pada wanita. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh wanita. Varises vena laba-laba (spider veins) dapat ditemukan pada 35% wanita dan 20% pria di atas 20 tahun.
 
Semakin bertambah usia, risiko varises juga semakin tinggi. Apalagi jika semasa muda kita tidak menjaga gaya hidup sehat, seperti merokok, suka makanan berlemak, tidak rajin berolah raga. Akibatnya, lemak dan berbagai senyawa kimia tadi menumpuk pada katup dan dinding pembuluh darah vena, mengakibatkan pengerasan.
 
Faktor keturunan berupa kualitas pembuluh darah yang kurang bagus juga bisa menyebabkan seseorang rentan mengalami varises. “Namun, faktor keturunan ini hanya kecil saja, sekitar 10% kemunculannya,” lanjut dokter pemenang pertama Aortic Valve Surgery yang diberikan oleh Heart Center of Liverpool, Inggris di tahun 2007.
 
Faktor risiko varises yang lainnya bisa muncul dari berat badan berlebih, yang menambahkan tekanan kerja pembuluh darah vena pada kaki yang bertugas menopang tubuh. Berdiri terlalu lama, duduk terlalu lama, dan pemakaian high heels terlalu lama (lebih dari 2 jam) juga bisa meningkatkan risiko varises.

"Semua sepatu bertumit berpotensi menyebabkan varises. Sebab, tumpuan hanya terjadi pada satu titik, yaitu tumit. Apabila harus mengenakan sepatu bertumit, usahakan tidak lebih dari dua jam, atau lepaskan sepatu jika Anda harus duduk lama," sarannya. 
sumber

Ingin Olahraga Saat Puasa, Ini Waktu Pilihan Terbaik

Saat memutuskan puasa, bukan berarti juga puasa olahraga, namun pastikan Anda melakukannya di waktu yang sesuai. (ilustrasi/iStockph...